Jumat, 11 Mei 2018

Air mata

Bagaimana sebuah lagu membuatmu menangis, seperti juga sebuah puisi, seperti juga satu berita sederhana bisa saja membuat air mata tumpah.

Menangis adalah berkah, karunia atas kesedihan yang terasa, seperti kucuran air kran yang membilas gaun jiwa, maka kubiarkan saja deras mengguyur seisi hati.

Bagaimana kesadaran atas kelemahan diri itu menuntun kita untuk merapal doa perlahan, doa agar diberi ketegaran saat cobaan datang menerjang.

Karena cobaan pasti datang, entah kapan entah seberapa dahsyat.

Kita butuh bekal tegar, agar apa pun, kapan pun, bagaimana pun kan sanggup hadapi.

Lalu aku aminkan, di terik siang ini, dan air mata ciptakan kilatan cahaya pantulan mentari terang ini.

Subang, 01042018
Poetoe

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 Akhirnya bertepatan dengan ulang tahun pernikahanku yang ke-24, terbit buku kumpulan puisiku yang keempat, berjudul "Masalah Tak Perna...